Halaman

Sabtu, 22 Oktober 2011

5 Prinsip Fokus di MLM


Cara terbaik dalam menjalankan bisnis Direct Selling/MLM adalah dengan fokus pada salah satu perusahaan.Tarik-menarik untuk menjalankan beberapa program bisnis sekaligus memang sering dihadapi para pelaku Direct Selling/MLM. Pemain baru atau yang sudah menjejaki posisi leader, semua bisa terperangkap sindrom supermarket. Tidak fokus dalam bisnis DS/MLM cepat atau lambat akan mendatangkan masalah. Apalagi kalau seorang distributor memiliki visi untuk masuk dalam jajaran top leader di perusahaannya, fokus adalah harga mati.
Apa saja prinsip-prinsip untuk fokus? Simak paparan berikut ini:

1. Batasi Waktunya
Sah-sah saja apabila seseorang merangkap program bisnis ditujukan untuk mencari bisnis yang paling cocok, dan dilakukan oleh seorang pemain baru, hal itu masih bisa dimaklumi. Akan tetapi, masa mencoba-coba atau mencari itu harus dibatasi. Dan masa coba-coba harus diisi dengan mempelajari sungguh-sungguh beberapa program yang diikuti sekaligus itu. Jika tidak ada
pembatasan waktu dan pemanfaatan waktu untuk mempelajari secara serius, maka yang terjadi sesungguhnya adalah pemborosan waktu. Seorang pemain baru bisa terus terombang-ambing dalam menentukan pilihannya. Prinsipnya, setelah merasa sreg, cocok dengan sistem bisnis maupun produknya, merasa mampu menjalankannya, dan yakin akan sukses di sana, segera saja lepas program lainnya dan jangan menengok lagi ke belakang.
2. Komitmen Fokus
Pada prinsipnya, fokus di sebuah perusahaan DS/MLM adalah sebuah komitmen diri, bukan
paksaan perusahaan atau anjuran dari upline (sponsor). Tekad untuk menjalankan sebuah MLM harus datang dari dalam dan harus berbentuk sebuah
komitmen diri, komitmen untuk menjadi seorang top leader melalui suatu usaha keras danmdisiplin. Komitmen yang datang dari dalam diri ini jelas akan lebih kokoh dibanding dan bisa ditumbuhkan serta diinternalisasikan berdasarkan ajakan perusahaan, top leader yang sudah sukses, atau dari upline. Jika tidak ada komitmen fokus dari dalam, jangan harap akan pernah ada niat untuk konsentrasi dalam sebuah program bisnis dalam jangka waktu yang lama.

3. Law of Dicstraction
Membagi konsentrasi, perhatian, dan usaha sungguh bukanlah hal yang mudah. Seseorang
belum tentu bisa memberikan energinya pada dua hal atau lebih dengan intensitas dan kekuatan yang sama persis. Selalu ada satu hal yang dominan dari yang lainnya. Apabila konsentrasi, perhatian, dan usaha terpecah, maka curahan energi yang terbagi ke masing-masing hal itu pasti tidak sekuat curahan pada sesuatu yang terfokus pada satu titik. Alhasil, tidak akan ada hasil maksimal, baik pada salah satu bidang maupun pada semuanya. Pendek kata, harus disadari sejak awal bahwa orang sulit memperoleh hasil optimal apabila sumber dayanya terpecah-pecah alias tidak fokus.

4. Fokus adalah Leadership
Konsentrasi penuh akan membentuk karakter seseorang menjadi pemimpin, seorang pemimpin juga diharuskan bisa menunjukan kekuatannya, diantaranya adalah fokus tersebut. Artinya, apabila seorang leader tidak berhasil menunjukkan ke-fokus-annya, maka kekuatan kepemimpinannya akan tergerogoti. Jaringan yang dikembangkan akan mengalami konflik nilai di dalam. Cepat atau lambat akan muncul pertanyaan dan gugatan, terlebih bila si leader yang tidak fokus ini malah menganjurkan jaringannya untuk fokus. Apabila tidak ada konsistensi—yang terproduksi karena sindrom supermarket atau ketidakfokusan—maka leadership pun sebenarnya sudah kehilangan fungsinya. Organisasi bisnis yang dipimpin oleh leader seperti ini pasti tidak solid, tidak optimal produktivitasnya, dan usianya tidak panjang.

5. Sejarah Membuktikan
Fakta menunjukkan, para top leader di bisnis DS/MLM adalah orang-orang yang sangat fokus
pada sebuah program bisnis. Mereka menginvestasikan waktu, tenaga, dan pikiran untuk
membuat pilihan tersebut serta bertekun di dalamnya. Para top leader ini tahu persis, bahwa
ada potensi-potensi masalah—internal jaringan maupun dalam hubungannya dengan
perusahaan—yang bisa meledak di kemudian hari apabila seseorang tidak berkomitmen untuk
fokus pada sebuah bisnis.

Aprianto Giwa, dari http://apli.or.id dan berbagai sumber.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar